Selasa, 25 Agustus 2009

Ada 21 artefak kebudayaan Indonesia yang diklaim Malaysia

Akan jadi apa bangsa ini?

ANGGRAINI LUBIS

MEDAN -Ternyata selain Tari Pendet dan reog, Malaysia telah mengklaim sekitar 21 kebudayaan Indonesia. Kasus pengklaiman budaya ini juga bukan hanya dilakukan oleh Malaysia. Sedikitnya ada 32 artefak budaya Indonesia yang telah diklaim berbagai negara atau perusahaan di dunia.

Berikut ini adalah daftar artefak budaya Indonesia yang diduga dicuri, dipatenkan, diklaim, dan atau dieksploitasi secara komersial oleh korporasi asing, oknum warga negara asing, ataupun negara lain:

1. Batik dari Jawa oleh Adidas
2. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
3. Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
4. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
5. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
6. Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia
7. Sambal Bajak dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Belanda
8. Sambal Petai dari Riau oleh Oknum WN Belanda
9. Sambal Nanas dari Riau oleh Oknum WN Belanda
10. Tempe dari Jawa oleh Beberapa Perusahaan Asing
11. Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
12. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
13. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
14. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia
15. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia
16. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
17. Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
18. Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
19. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
20. Kursi Taman Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Perancis
21. Pigura Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Inggris
22. Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia
23. Desain Kerajinan Perak Desak Suwarti dari Bali oleh Oknum WN Amerika
24. Produk Berbahan Rempah-rempah dan Tanaman Obat Asli Indonesia
25. Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia
26. Kopi Gayo dari Aceh oleh perusahaan multinasional (MNC) Belanda
27. Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan oleh perusahaan Jepang
28. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia
29. Kain Ulos oleh Malaysia
30. Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia
31. Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia
32. Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah Malaysia.
oleh Shiseido Co Ltd

Jadi apakah setelah ini akan ada lagi budaya bangsa hasil karya dan kreativitas bangsa ini yang akan diambil oleh negara lain? Mari peduli pada budaya bangsa.

(maubaca.com)

Kamis, 20 Agustus 2009

Sport sesuai Zodiak: Tampil Bugar Luar-Dalam!

Bisa sehat sesuai zodiakmu


Jika dilihat dari kacamata kesehatan, setiap zodiak believe it or not berpengaruh pada kesehatan fisik serta tempramen kita. Dengan potensi dan kekurangan yang berbeda pada masing-masing zodiak, olahraga yang dilakukan pun haruslah berbeda pula.


BANYAK cara yang dapat kita lakukan untuk tampil bugar. Pertanyaannya adalah apakah sudah sesuai dengan kepribadian kita? Mengetahui kelebihan dan kelemahan kita melalui zodiak akan sangat membantu untuk menemukan olahraga yang tepat. Nah, semuanya akan dibeberkan dalam artikel Aplaus kali ini. Coba dan buktikan sendiri!

Taurus (20 April - 20 Mei)

Elemen: Tanah.
Seleb berzodiak Taurus: Delon, Anggun, Tora Sudiro.
Olahraga: Kamu suka dengan olahraga yang dekat dengan alam, so mendaki gunung, hiking, dan backpacking menjadi pilihan yang tepat. Olahraga dayung, bowling dan golf pun baik untuk Taurus yang terlahir sebagai atlet. Intinya, pilihlah olahraga outdoor sebisa mungkin.
Pilihan makanan: Meski pecinta makanan, kamu rela memilih makanan rendah kalori tapi tetap bercitarasa. Asupan bayam seminggu sekali baik untuk penambah nutrisi. Wortel, kentang, bit dan bawang (seperti zodiak lainnya yang berlambang tanah) akan membuat kamu lebih tenang. Namun bila berlebihan akan menyebabkan lesu dan malas.
Daerah yang potensial cedera: Perut, tenggorokan dan kelenjar tiroid yang membantu mengatur metabolisme tubuh.
Relaksasi: Minum obat batuk yang kaya akan zat besi atau herbal tea.

Gemini (21 Mei – 20 Juni)

Elemen: Udara.
Seleb berzodiak Gemini: Afgan, Derby Romero, Bams Samsons.
Olahraga: Olahraga keras tak ada dalam kamusmu, yang membangkitkan semangat bermain seperti in line skate dan lompat tali lebih cocok jadi pilihan. Squash dan bulutangkis adalah pilihan sempurna untuk menguatkan tangan dan lenganmu. Menari pun oke, kamu akan terhibur.
Pilihan makanan: Pilihlah makanan sehat. Penuhi piring kamu dengan salad sayuran dan buah-buahan, bukan dengan keju, kacang atau daging asap.
Daerah yang potensial cedera: Paru-paru, lengan, tangan (bagian tubuh atas). Relaksasi: Berendam dengan aromaterapi, busa melati dan air hangat dapat membantu menenangkan jiwa kamu.

Cancer (21 Juni – 22 Juli)

Elemen: Air.
Seleb berzodiak Cancer: Aming, Agnes Monica, Ben Kasyafani.
Olahraga: Kamu sangat menikmati berenang dan olahraga air lainnya. Menyelam, jetski, berlayar dan aerobik di air juga dapat dijadikan pilihan dahsyat. Yoga dan tari juga memikatmu.
Pilihan makanan: Favorit kamu adalah yang bertekstur halus, yang tidak memerlukan banyak kunyahan. Makanan kecil dan buah-buahan yang banyak mengandung air seperti semangka dan seledri dapat dikonsumsi untuk meningkatkan pemasukan air, di samping 12 gelas air setiap hari.
Daerah yang potensial cedera: Perut, payudara dan saluran pencernaan. Bagi wanita, dianjurkan rutin melakukan pemeriksaan payudara.
Relaksasi: Tenangkan jiwamu dengan duduk di bawah percikan air sambil berendam.

Leo (23 Juli – 22 Agustus)

Elemen: Api.
Seleb berzodiak Leo: Rizal Mantovani, Cinta Laura, Daniel Mananta.
Olahraga: Yang penting bagi kamu bukanlah aktivitasnya melainkan partisipasinya. Tak heran, golf, squash dan tenis pun difavoritkan. Sebaiknya tambahkan pula dengan olahraga yang akan menguatkan punggung dan paha.
|Pilihan makanan: Nasi, bayam, biji bunga matahari dan steak—sesekali cocok dengan bintangmu. Teh beraroma mint pun dapat membantu melepaskan lelah.
Daerah yang potensial cedera: Tulang belakang dan hati.
Relaksasi: Pasang lagu-lagu riang untuk menemani olahraga kamu. Dan sebaiknya, pakailah baju olahraga berwarna terang untuk meningkatkan gairah.

Virgo (23 Agustus – 22 September)

Elemen: Tanah.
Seleb berzodiak Virgo: Chris John, Ariel Peterpan, Luna Maya.
Olahraga: Olahraga outdoor seperti naik gunung, bersepeda dan jalan kaki sangat kamu gemari. Jajal juga hiking dan crosscountry untuk menguji ketahanan tubuh. Guna mendapatkan hasil yang maksimal, perlu membuat rencana dan tujuan yang hendak dicapai.
Pilihan makanan: Kamu lebih suka makanan segar daripada kalengan. Bahkan rela bersusah payah menanam sayuran dan buah-buahan segar favorit di halaman rumah. Bravo!
Daerah yang potensial cedera: liver, limpa, dan pankreas.
Relaksasi: Meditasi ditemani harum lilin beraroma apel dapat menjadi pilihan yang memikat.

Libra (23 September – 22 Oktober)

Elemen: Udara.
Seleb berzodiak Libra: Glenn Alinskie, Tika Panggabean, Darwis Triadi.
Olahraga: Untuk Libra yang romantis, olahraga berpasangan seperti tenis dan olahraga raket lainnya adalah pilihan yang tepat. Menari dengan gebetan juga cocok. Kamu juga bisa mencoba in line skate, balet, golf, sampai menyelam sebagai alternatif. Pilihan makanan: Tatanan buffet bisa mengundang air liur kamu. Untungnya Libra bukan pemakan berat jadi tak perlu takut gemuk (kecuali yang berbakat). Perbanyak pir, apel dan aneka ragam jus buah. Jika memilih cereal dan roti, pilihlah yang kaya akan vitamin A.
Daerah yang potensial cedera: Ginjal.
Relaksasi: Gosokkan telapak kaki yang lelah dengan foot lotion beraroma mint. Pijat refleksi pada kaki juga cocok untukmu.

Scorpio (23 Oktober – 21 November)

Elemen: Air.
Seleb berzodiak Scorpio: Andrea Hirata, Alena, Didik Nini Thowok.
Olahraga: Yang berisiko, membutuhkan konsentrasi dan kontrol adalah favorit kamu. Terbang layang, jetski, balap motor, lari, tenis, dan renang tentunya jadi pilihan. Coba juga olahraga yang dapat menguatkan punggung bagian bawah.
Pilihan makanan: Seafood berada pada urutan teratas. Selain menyukai makanan basah, bumbu pedas wajib hukumnya. Sebaiknya, pilih juga makanan yang banyak mengandung serat dan kurangi produk olahan susu untuk menjaga saluran pencernaan.
Daerah yang potensial cedera: Usus besar dan organ reproduksi. Wanita Scorpio cenderung menderita komplikasi akibat menstruasi dibanding yang lainnya. Lawanlah rasa sakit tersebut!
Relaksasi: Mandilah dengan air hangat beraroma lavender. Lengkapi dengan mengkonsumsi secangkir teh hitam, teh hijau atau ginseng.

Sagitarius (22 November – 21 December)

Elemen: Api.
Seleb berzodiak Sagitarius: Angelique Widjaja, Dhirly Idol, Agni Pratistha.
Olahraga: Jalan adalah olahraga yang baik untuk kamu. Sementara hiking, lari cross country, bersepeda gunung, rafting di sungai, sampai menunggang kuda akan memuaskan jiwa petualangmu.
Pilihan makanan: Sayur-sayuran hijau termasuk brokoli, kacang polong, terung, dan timun baik untuk kamu yang suka lupa waktu makan. Dan nikmati citarasa makananmu, tidak perlu terburu-buru. Sedangkan buahnya: blackberry, blueberry dan anggur.
Daerah yang potensial cedera: pinggul, paha, dan liver.
Relaksasi: Coba berendam di bathtub untuk melemaskan otot-otot yang tegang. Menggosok tubuh dengan bodyscrub beraroma vanila asyik juga.

Capricorn (22 December – 19 Januari)

Elemen: Tanah.
Seleb berzodiak Capricorn: Yama Carlos, Deddy Corbuzier, Mariana Renata.
Olahraga: Kamu cenderung menyukai olahraga yang bisa dilakukan sendiri. Bersepeda jarak jauh, mendaki gunung dan lari maraton sangat cocok untukmu. Renang, golf dan angkat beban juga akan membuatmu tampil sempurna.
Pilihan makanan: Jangan sampai lupa makan. Pilihlah cara makan sehat yang rutin, disiplinlah dalam melakukannya. Sayuran hijau seperti bayam dan seledri baik untuk kesehatanmu.
Daerah yang potensial cedera: Lutut, kerangka dan kantong empedu.
Relaksasi: Jadikan mandi dengan produk beraroma apel sebagai terapi untuk jiwa yang lelah. Satu jam diurut juga ampuh untuk membuat kamu rileks.

Aquarius (20 Januari – 18 Februari)

Elemen: Udara.
Seleb berzodiak Aquarius: Raffi Ahmad, Shireen Sungkar, Krisna Mukti.
Olahraga: Bulutangkis dan tenis adalah pilihan yang sempurna. Namun sebagai zodiak yang berjiwa sosial dan concern pada budaya, jangan ragu untuk berpartisipasi dalam lomba gerak jalan di sekitar rumah kamu, dan mencoba olahraga seperti tai chi sampai kickboxing.
Pilihan makanan: Ganti makanan ringan (snack) favoritmu dengan buah-buahan yang ‘dekat’ dengan langit (baca: tumbuh di pohon besar) seperti pisang, apel, apricot, peach, plum, pir, alpukat, mangga dan pepaya. Hindari pula makanan yang mengandung zat tepung.
Daerah yang potensial cedera: Betis, pergelangan kaki (kaki bagian bawah) dan sistem pernapasan.
Relaksasi: Untuk menyegarkan pikiran kamu, gunakan lilin, minyak aromaterapi atau minimal semprot pengharum ruangan dengan wangi bunga segar.

Pisces (19 Februari – 20 Maret)

Elemen: Air.
Seleb berzodiak Pisces: Teuku Wisnu, Dian Sastro, Rio Febrian.
Olahraga: Banyak pilihan olahraga air yang menarik perhatian kamu. Berenang, menyelam, berlayar dengan kano, memancing atau kayak. Olahraga yang anggun seperti tari, terutama balet pun sangat digemari.
Pilihan makanan: Masakan yang kaya bumbu dan ikan adalah makanan yang paling menyehatkan bagimu. Air putih, sayuran dan buah-buahan dengan kadar air tinggi juga baik untuk memperlancar sirkulasi pencernaan.
Daerah yang potensial cedera: sistem limpa dan kaki.
Relaksasi: Kelilingi dirimu dengan warna hijau, biru muda dan lavender yang ampuh memberikan rasa tenang. Rileks seketika.

Aries (21 Maret – 19 April)

Elemen: Api.
Seleb berzodiak Aries: Marcel Chandrawinata, Putri Titian, Nicholas Saputra.
Olahraga: Sebagai petarung sejati, kickboxing dan karate sangat cocok untuk kamu. Jiwa kompetisimu juga akan terpuaskan dengan olahraga yang membutuhkan kecermatan mata seperti anggar, panahan dan menembak.
Pilihan makanan: Aries cenderung menyukai makanan pedas dan buah/sayur berwarna merah seperti apel dan tomat. Dan sebaiknya, kurangi konsumsi daging merah favoritmu.
Daerah yang potensial cedera: mata, otak dan kepala.
Relaksasi: Selalu sediakan waktu untuk rileks. Pijat sebulan sekali dan minum herbal sleep layak dicoba.


(anggraini lubis/dbs)

Jumat, 01 Mei 2009

Perempuan, Lebih Kuat dari Laki-laki Ah Siapa Bilang


Shutter Stock

/

Selama ini wanita selalu diidentikan sebagai kaum yang lemah, kaum yang tidak mempunyai daya tawar lebih. Tak jarang kaum wanita dipandang sebelah mata oleh kaum pria. Padahal wanita justru lebih kuat dibanding laki-laki

"Saya melihat dari pengalaman keluarga saya sendiri, ayah saya menikah tiga kali. Ia tidak mampu mengurusi keluarga setelah istrinya meninggal," terang Samuel Mulia, Seorang Brand Counsltan dari beberapa media terkemuka saat ditemui usai peluncuran buku Heart in Side The Heart Susahnya Menyatukan Dua Hati, di Jakarta, Kamis (23/4).

Setelah pemakaman, lanjut Sam, sang ayah tidak dapat mengurusi hal-hal kecil seperti mengurus anak, ataupun membayar tagihan listrik dan telephon.

"Kalau perempuan ditinggal oleh suaminya, yang paling menjadi masalah adalah ekonomi, tapi kalau suami yang ditinggal bisa kacau semuanya. Tak heran banyak duda yang menikah lagi," ujar Sam.

Selain itu, lanjut Sam, sang suami akan mengalami banyak kesulitan dalam memecahkan berbagai masalah karena selama ini saat istri adalah tempat mengadu bagi suaminya,

"Bahkan seorang kepala negara pun yang tampak gagah dari luar akan mengadu pada istri mereka. Tak heran kalau ada istilah dibalik pria yang kuat terdapat perempuan yang hebat," imbuhnya.

Ia juga mencontohkan kekuatan yang dipunyai perempuan terlihat saat ia mengandung. Selama sembilan bulan, seorang perempuan harus membawa beban kemana pun ia pergi. Belum lagi harus merasakan sakit saat melahirkan.

Setelah menjadi seorang ibu, perempuan masih harus repot mengurus sang anak. Sayang, kekuatan yang dimiliki belum digunakan maksimal oleh para perempuan.

Menurutnya para perempuan belum percaya diri dengan kekuatan yang ada. Selain itu, faktor dominasi laki-laki juga menghambat perempuan untuk menunjukan kekuatannya.

Selanjutnya pria lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ini berpendapat laki-laki adalah makhluk yang egois, dan mempolitisir wanita untuk dijadikan kaum yang dilemahkan.

"Saat Adam tertangkap makan buah dari surga, ia justru menyalahkan hawa," kata dia. Ia juga mencontohkan laki-laki akan dianggap hebat jika ia menjadi playboy, namun jika wanita menjadi play girl masyarakat justru mencibir.

Sumber : Kompas.com

Marah yang Bermanfaat

Agar tak jadi temannya setan

GETTY IMAGES

/

Saat ini tampaknya banyak orang yang mudah marah atau terpancing emosinya. Bisa jadi marah karena masalah yang besar atau bahkan marah karena hal yang sepele. Contoh yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari – hari misalnya adalah kemarahan di jalan raya. Seseorang yang sedang berkendara atau berjalan kaki, yang semula tenang dapat berubah dan marah – marah karena ada pengendara lain yang memotong jalan atau hampir menabraknya. Kejadian yang lebih parah adalah ketika akhirnya hari itu menjadi kacau akibat kemarahan tersebut.

Pertanyaan yang muncul berikutnya adalah apakah seseorang tidak boleh marah? Apakah amarah selalu berakibat buruk?

Jawabannya adalah seseorang boleh saja marah dan amarah tidak selalu harus berakibat buruk. Tetapi bagaimana caranya agar amarah tidak membuat kacau dan justru malah bermanfaat bagi seseorang? Ini yang perlu kita pelajari.

Amarah adalah salah satu bentuk emosi yang dimiliki oleh seseorang. Emosi sendiri memiliki kekuatan yang sangat dahsyat untuk membangun atau menghancurkan kehidupan seseorang. Ketika emosi dikelola dengan baik, kekuatannya dapat membangun kehidupan seseorang menjadi lebih baik, tetapi begitu juga sebaliknya ketika emosi tidak dikelola dengan baik.

Marah yang bermanfaat adalah marah yang tepat dan sudah dikelola dengan baik. Hal ini jelas tidak mudah, butuh waktu, kesabaran dan hati yang lapang, tapi bukan berarti tidak dapat dilakukan. Langkah pertama yang perlu dilatih terus menerus adalah menyadari ketika kita merasa marah.

Sadari bahwa saat ini aku sedang marah. Proses menyadari adalah langkah awal untuk mengendalikan dan mengelola amarah.
Setelah menyadari, seseorang perlu memahami dan menerima alasan kenapa ia marah. Inilah langkah yang kedua, proses memahami dan menerima bahwa ada sesuatu yang membuatnya marah.

Termasuk dalam proses memahami adalah mengevaluasi penyebab kemarahannya. Seorang Ibu yang baru pulang bekerja mulai merasa marah ketika anaknya yang masih balita merengek – rengek padanya, padahal ia merasa sangat lelah. Ibu ini dapat saja langsung memarahi anaknya dan meminta anaknya untuk tidak mengganggunya. Tetapi hal tersebut dapat berbuntut anak tambah menangis dan si-Ibu semakin frustasi.

Ketika si-Ibu mau mencoba menyadari, kemudian mencoba memahami kejadian tersebut, ia akan dapat melihat bahwa anaknya merengek – rengek bukan karena nakal, tetapi anaknya rindu padanya.

Berdasarkan kisah dari beberapa orang, terungkap bahwa terkadang sesuatu yang membuat marah justru punya alasan atau maksud yang berbeda. Banyak yang menyesal karena sudah marah – marah untuk alasan yang tidak tepat, misalnya marah karena ada orang yang menunjuk – nunjukkan jari padanya, padahal orang tersebut bermaksud memberitahu bahwa ada bahaya yang mengancamnya dari belakang. Alasan sebenarnya inilah yang perlu kita pahami agar tidak asal marah dan buang – buang energi.

Langkah yang ketiga adalah mengelola atau mengekspresikan amarah dengan tepat. Jika kita punya alasan yang tepat, misalnya bukan hanya meluapkan emosi, tetapi juga demi pembelajaran bagi orang lain, kita dapat mengungkapkan kemarahan kita.

Kemarahan yang bermanfaat tentu saja bukan kemarahan yang ingin membalas atau menyakiti orang lain, melainkan marah yang mendidik dan membangun.

Cara lain yang dapat kita lakukan adalah mengelola dengan mengubah amarah yang kita rasakan menjadi hal yang positif bagi diri kita. Kita dapat mencoba melihat sisi positif dari kejadian yang membuat kita marah, mengambil hikmah atau pembelajaran dari kejadian tersebut.

Kita juga dapat mengubah energi kemarahan yang kita rasakan menjadi energi yang dapat memotivasi kita melakukan hal yang bermanfaat. Daripada marah – marah pada pengendara motor yang memotong jalan dan sudah tidak tampak lagi, lebih baik energi yang ada digunakan untuk lebih waspada, mencermati jalan, menyalurkan hobi menyanyi, atau menyelesaikan pekerjaan di kantor.

Intinya adalah jangan terjebak pada kemarahan yang dapat merusak hari dan diri kita, tetapi manfaatkanlah kemarahan dengan cara yang tepat. Sadari, pahami dan kelola dengan tepat emosi marah yang kita rasakan karena kemampuan ini adalah bagian dari kecerdasan emosi yang kita miliki.

P. Henrietta Siswadi, S. Psi, dosen pada Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Sumber Kompas.com

Kamis, 30 April 2009

Kejar Duniamu seakan kau hidup selamanya, tapi kejar akhiratmu seakan kau mati esok

Indikator Kebahagiaan Dunia

Ibnu Abbas ra. adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang sangat telaten dalam menjaga dan melayani Rasulullah SAW, dimana ia pernah secara khusus didoakan Rasulullah SAW, selain itu pada usia 9 tahun Ibnu Abbas telah hafal Al-Quran dan telah menjadi imam di mesjid. Suatu hari ia ditanya oleh para Tabi'in (generasi sesudah wafatnya Rasulullah SAW) mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia.

Jawab Ibnu Abbas ada 7 (tujuh) indikator kebahagiaan dunia, yaitu :

Pertama, Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur.

Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Bila sedang kesulitan maka ia segera ingat sabda Rasulullah SAW yaitu :
"Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita". Bila sedang diberi kemudahan, ia bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya, kemudian Allah pun akan mengujinya dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Bila ia tetap "bandel" dengan terus bersyukur maka Allah akan mengujinya lagi dengan kemudahan yang lebih besar lagi.

Maka berbahagialah orang yang pandai bersyukur!

Kedua. Al azwaju shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh.

Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan anaknya kepada kesholehan. Berbahagialah menjadi seorang istri bila memiliki suami yang sholeh, yang pasti akan bekerja keras untuk mengajak istri dan anaknya menjadi muslim yang sholeh. Demikian pula seorang istri yang sholeh, akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suaminya, walau seberapa buruknya kelakuan suaminya. Maka berbahagialah menjadi seorang suami yang memiliki seorang istri yang sholeh.

Ketiga, al auladun abrar, yaitu anak yang soleh.

Saat Rasulullah SAW lagi thawaf. Rasulullah SAW bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu : "Kenapa pundakmu itu ?" Jawab anak muda itu : "Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya". Lalu anak muda itu bertanya: " Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua ?"
Nabi SAW sambil memeluk anak muda itu dan mengatakan: "Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu". Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita, namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang soleh, dimana doa anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah. Berbahagialah kita bila memiliki anak yang sholeh.

Keempat, albiatu sholihah, yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita.

Ingatlah kata pepatah berteman dengan tukang minyak wangi kita akan ikut wangi. Jadi sebaiknya dalam pergaulan dan memilih lingkungan ada baiknya kita memilih lingkungan yang akan mendekatkan kita dengan keshalehan. Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang sholeh. Orang-orang yang sholeh akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat salah.

Orang-orang sholeh adalah orang-orang yang bahagia karena nikmat iman dan nikmat Islam yang selalu terpancar pada cahaya wajahnya. Insya Allah cahaya tersebut akan ikut menyinari orang-orang yang ada disekitarnya.

Berbahagialah orang-orang yang selalu dikelilingi oleh orang-orang yang sholeh.

Kelima, al malul halal, atau harta yang halal.

Paradigma dalam Islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi halalnya. Ini tidak berarti Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya.
Dalam riwayat Imam Muslim di dalam bab sadaqoh, Rasulullah SAW pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan. "Kamu berdoa sudah bagus", kata Nabi SAW, "Namun sayang makanan, minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana doanya dikabulkan". Berbahagialah menjadi orang yang hartanya halal karena doanya sangat mudah dikabulkan Allah. Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya, maka hatinya semakin bersih, suci dan kokoh, sehingga memberi ketenangan dalam hidupnya. Maka berbahagialah orang-orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.

Keenam, Tafakuh fi dien, atau semangat untuk memahami agama.

Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama Islam. Semakin ia belajar, maka semakin ia terangsang untuk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat Allah dan ciptaan-Nya.

Allah menjanjikan nikmat bagi umat-Nya yang menuntut ilmu, semakin ia belajar semakin cinta ia kepada agamanya, semakin tinggi cintanya kepada Allah dan rasul-Nya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya.

Semangat memahami agama akan meng "hidup" kan hatinya, hati yang "hidup" adalah hati yang selalu dipenuhi cahaya nikmat Islam dan nikmat iman. Maka berbahagialah orang yang penuh semangat memahami ilmu agama Islam.

Ketujuh, yaitu umur yang baroqah.

Umur yang baroqah itu artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, yang setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun cenderung kecewa dengan ketuaannya (post-power syndrome). Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Sang Penciptanya. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan Allah. Inilah semangat "hidup" orang-orang yang baroqah umurnya, maka berbahagialah orang-orang yang umurnya baroqah.

Demikianlah pesan-pesan dari Ibnu Abbas ra. mengenai 7 indikator kebahagiaan dunia.

Walaupun kita akui sulit mendapatkan ketujuh hal itu ada di dalam genggaman kita, setidak-tidaknya kalau kita mendapat sebagian saja sudah patut kita syukuri.

Kata Nabi SAW, "Amal soleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga". Lalu para sahabat bertanya: "Bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah ?". Jawab Rasulullah SAW : "Amal soleh saya pun juga tidak cukup". Lalu para sahabat kembali bertanya : "Kalau begitu dengan apa kita masuk surga?". Nabi SAW kembali menjawab : "Kita dapat masuk surga hanya karena rahmat dan kebaikan Allah semata".

Jadi sholat kita, puasa kita, taqarub kita kepada Allah sebenarnya bukan untuk surga tetapi untuk mendapatkan rahmat Allah. Dengan rahmat Allah itulah kita mendapatkan surga Allah (Insya Allah, Amiin).(anggraini/dari berbagai sumber)

YUk SHALAT SAYANG

Mengajak Kekasih untuk Beribadah, Kesabaran dan Kecerdikan Kuncinya

Sekelumit pengalaman ini mungkin bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang.

“Yuk shalat berjamaah,” ajak si abang suamiku tersayang. Rasanya senang sekali mendengar ia berkata seperti itu. Padahal dulu jika diajak shalat berjamaah, jawabnya selalu saja seperti kaset rusak, “adek aja dulu, abang sebentar lagi.”

Belajar dari Ayah

Sedari kecil aku memang hanya punya satu figure pria ideal, ayahku. Dulu ayah sering sekali mengajak kami untuk shalat berjamaah walaupun hanya seminggu sekali karena kesibukan ayah yang padat. Dorongan untuk beribadah justru kami dapatkan dari ibu,walaupun tidak intens. Walau ayah jarang di rumah, namun jikalau sempat ayah selalu mengajak kami shalat berjamaah. Itu sewaktu kami kecil.

Setelah kami bertambah besar dan mulai bisa mengaji, kami suka protes jika bacaan ayah tidak bagus, baikl lafal mauapun tajwidnya. Dan semenjak itu ayah tak mau lagi berjamaah bersama kami.Alasannya banyak, ayah udah shalat, ayah shalat di musholla aja dan sebagainya.

Aku juga tidak pernah melihat ayah mengaji, walau sedari muda yang kutahu berdasarkan cerita orang, ayah suka sekali bergaul dilingkungan masjid. Lama kelamaan,aku tahu ternyata ayah tidak bisa membaca alquran! Selama ini ayat-ayat pendek yang dibacanya dalam shalat adalah hasil hafalan semata. Pantas saja kalau lafal dan tajwidnya banyak yang salah.

Ayah juga mulai lalai dalam shalatnya. Kadang maghribpun tidak karena masih dijalan. Lama kelamaan aku menangkap hal ini. Bersama seorang adikku, kami mencoba mendekati ayah. Lewat buku, karena ayah begitu cinta sama buku, kami mulai mengajak ayah untuk kembali dekat sama Allah. Kami memang pernah mencoba melalui diskusi, tapi karena dianggap masih anak-anak kadang argumentasi kami dimentahkan. “Ayahkan Cuma ketinggalan satu waktu shalat. Dari pada ayah ngga shalat.” Rasanya kalau lewat diskusi kami kalah deh.

Melalui buku-buku yang berisi tentang indahnya iman dan dicintai Allah, kami mengajak ayah kembali untuk dekat kepada Allah. Ayah mulai rajin puasa sunnah, karena kalau puasa wajib ayah jagonya. Walau bagaimanapun hingga meninggalnya, hanya sekali dibulan Ramadhan, ayah tidak tuntas melaksanakan puasanya, yaitu sakit menjelang kepergiaannya.

Aku dan adikku bersama ayah sewaktu ayah mulai melaksanakan puasa sunnahnya yang pertama. Aku ingat itu, bulan Rajab sepuluh tahun lalu. Setelah itu, ayah mulai rutin puasa senin kamis,sunnah Rajab,Sya’ban, Syawal dan puasa lainnya.

Semenjak ayah mulai puasa sunnah, shalat wajibnya pun mulai teratur. Alasan kami waktu itu,”Kan sayang yah, udah puasa sunnah ngga shalat tepat waktu.” Namun ayah tetap tidak mau menjadi imam kami.”Ah kan bacaaan ayah ngga fasih, nanti dosa.Kalau mau jamaah ke musholla saja,” begitu biasanya alasan ayah.

Dan ayahpun mulai aktif lagi di musholla, ayah mulai tak lepas melaksanakan shalat berjamaah minimal subuh dan maghrib di mushollah. Bahkan ayah juga mulai cerewet jika kami agak lalai dalam wakltu shalat.”Rezeki Allah buat kalian kan ngga pernah telat diberi,kok hak Allah kalian perlambat.” Kata-kata itulah yang selalu kukenang rasanya seperti wasiat ayah pada kami.

Mengajar sang Suami

Ternyata tugas mengajakku tak berhenti hanya pada ayahku saja. Tugas inipun berlanjut saat aku memasuki mahligai pernikahan.

Dulu sebelum menikah, aku hanya kenal dan bertemu calon suamiku selama 4 kali. Perkenalan kami secara pribadi lebih banyak dilakukan melalui telepon. Akibatnya aku agak lalai mengenai keagamaan si abang.

Setelah menikah, aku baru tahu ternyata si abang orang yang suka lalai dalam beribadah terutama shalat fardhu. Setiap hari aku harus menjadi alarmnya dalam melaksanakan shalat.Aku udah seperti radio yang mengajaknya untuk shalat berjamaah di rumah atau pergi ke masjid.

Awalnya ia memang sempat marah dan kesal. “Sebentar lagi kenapa? Kan waktunya masih panjang. Lagian masih capek,” demikian biasanya alasan si abang.

Karena takut dikira suka ngatur,aku memutar otak mencari cara agar dengan kesadarannya sendiri abang mau shalat tepat waktu. Aku mencoba membuat tulisan di pintu kamar, “Sudahkah Anda shalat hari ini?” “Apakah Anda sudah memberikan hak Allah hari ini tepat waktu?” “Jangan lupa ajal tak kenal kata sebentar!” Kata-kata ini sengaja aku ganti setiap minggu.Akhirnya entah karena bosan atau memang kesadaran sendiri, si abang mulai melaksanakan shalatnya tepat waktu. Rasanya senang sekali ia mau kembali mengejar cinta Allah.

Setelah itu, tugasku yang lain adalah mengajak si abang untuk membaca ayat-ayat cinta Allah setiap hari, mengkajinya bersama sama. Awalnya ini juga seperti sewaktu mengajaknya untuk shalat tepat waktu.

Walau si abang dari kecil dididik dengan agama yang memadai, namun pergaulan sudah menyeretnya agak jauh dari agama. Abang yang dulu lancar membaca Alquran, kini harus kembali lagi tertatih-tatih membacanya. Memang ada yang bilang, membaca Alquran itu seperti naik sepeda, kalau sudah bisa, walau lama ngga dicoba sekali coba juga bisa. Namun bagiku, itu tidak sama. Alquran bukan sepeda, Alquran ayat Allah, kesalahan satu huruf saja saat membacanya sudah merupakan dosa. Bukankah Allah tak pernah salah membagi rezekinya pada kita?

Dengan terbata-bata si abang mulai belajar kembali membaca Alquran. Bahkan aku bersyukur atas hadiah sebuah Alquran dengan tajwid yang diberikan Pak Faisal kepadaku menjelang pernikahan dulu. Alquran itulah yang kugunakan untuk mengajarkan kembali hokum-hukum tajwid kepada abang.

Setiap ba’da maghrib, usai shalat berjamaah, kami akan duduk bersama dan aku mendengarkannya membaca Alquran sembari membetulkan kesalahannya.

Senang rasanya, sudah bisa mengajak si abang untuk dekat dengan Allah. Namun tugasku belum usai. Aku masih punya satu PR besar, mengajak si abang untuk puasa sunnah dan cinta suasana masjid. Kalau ini sih aku yakin suatu hari pasti berhasil. Karena aku yakin Allah tak akan menyia-nyiakan usaha hambaNYa yang ingin mengajak ke jalan kebaikan. (anggraini)

Rabu, 29 April 2009

rindu es cincau

Panas sekali Medan akhir-akhir ini. Menurut BKMG sih berkisar 30 derajat. wuihhh panas nian ya.
tapi saat panas begini ada satu yang sangat kurindukan, es cincau atau lengkong.
Terdiri dari lengkong atau cincau hitam yang dipotong dadu kecil lalu disiram air gula dan ditambah es batu. hmmmmmmmm segar banget.

kalau ja ada tukang es cincau sekarang rasanya surga dunia dah ditangan deh :)

Rabu, 22 April 2009

pelajaran dari sang nenek

Pelajaran dari Sang Nenek

Siang itu matahari begitu menyengat. Semua makhluk mencari keteduhan, termasuk aku yang mencari perlindungan di dalam rumah mungilku. Sambil berbaring dan menikmati tulisan pengarang kesayanganku, sayup-sayup terdengar suara memanggil pemilik warung di seberang rumahku. Lama suara itu memanggil-manggil pemilik warung, namun kelihatannya tak ada jawaban. Aku pun penasaran dan mengintip dari balik jendela.

Betapa terkejutnya aku, saat melihat di bawah jendelaku terduduk seorang nenek. Usianya mungkin sudah lebih 80 tahun. Disisinya ada sebuah tongkat kayu penopang tubuhnya. Aku pun mengajak sang nenek untuk beristirahat di dalam rumahku. Namun ia menolak.

Aku bergegas keluar membawakan sebotol air dingin. Dalam sekejap air itu diteguknya. Tak berapa lama datang seorang ibu, usianya mungkin sebaya dengan ibuku. Ia pun merebut minuman dari tangan sang nenek. Aku berusaha mencegahnya. Setelah mengambil botol ke dua, aku bertanya, mengapa si nenek terduduk di sana.

Ternyata ia lupa jalan pulang. “Tadi nenek habis dari rumah sakit jiwa, mengantar anak nenek ini berobat jalan,” katanya .

Pantaslah, kelakuannya kurang sopan, rupanya sakit jiwa. Kataku dalam hati.

Si nenek melanjutkan ceritanya, “Rumah nenek jalannya memang menurun seperti ini, tapi tidak sebagus ini. Lagian rumahnya juga ngga secantik ini.”

Yang lebih parah lagi, sang nenek baru Sembilan hari pindah ke rumahnya tersebut. Aku berpikir untuk mengajak saja sang nenek tinggal di rumahku. Toh aku hanya tinggal berdua dengan suami.

Namun, aku tersentak mendengar kelanjutan cerita sang nenek. Ternyata selain anaknya yang sakit jiwa itu, ia masih punya delapan anak lagi. Bahkan rumahnya ada yang dekat dengan daerah rumahku. Tapi kok mereka tega membiarkan ibunya yang renta itu hanya tinggal berdua saja dengan saudaranya yang sakit jiwa. Akupun kembali membujuk sang nenek untuk berteduh di rumahku saja, namun ia tetap menolak.

Aku memanggil tetanggaku, siapa tahu ia kenal dengan sang nenek. Maklumlah aku juga baru pindah dan hanya kenal tetangga dekat saja. Setelah mencari dan bertanya ke sana kemari, akhirnya kami tahu rumah sang nenek. Bersusah payah aku dan tetanggaku mengantarnya.

Rumah itu begitu kecil dan kumuh. Jalanannya pun menurun dan berbatu. Pantas saja sang nenek sempat berkata, “Nenek aja takut kalau jalan ke rumah nenek, takut jatuh, jalannya jelek,”

Usai peristiwa itu aku merenung. Ternyata anak yang sholeh itu surga dunia ya. Tiba-tiba saja aku teringat ibuku. Sudah hampir dua bulan aku tidak menanyakan kabarnya. Alasanku karena sibuk baru pindah rumah. Padahal hanya dengan mendengar suaranya saja segala masalah jadi ringan. Aku kangen ibu, pikirku dalam hati.

“Ya Allah terima kasih atas teguranMU kali ini. Aku sudah lalai untuk berbuat baik pada orangtuaku. Mungkin jika tidak Engkau tegur, aku bisa saja jadi seperti anak-anak nenek tadi,” doaku dalam hati

Aku pun merenung kembali, akan jadi seperti apakah aku kelak? Akankah anak-anakku kelak berbakti dan menjadi anak sholeh atau malah seperti anak-anak nenek tadi? Yang tega membiarkan ibunya tinggal sendirian di tempat kumuh. Ya Allah, aku percaya apapun yang terjadi kelak adalah balasan dari bagaimana caraku memperlakukan orangtuaku kini. Aku tak ingin jadi sang nenek. Aku bergegas meraih HP, biarlah mahal, aku rindu ibuku. “Halo ma, aku kangen, kangen sekali,” sapaku pada ibuku. Saat itu aku menangis. Maafkan aku bu, aku belum jadi surga duniamu. (anggraini)

Deli Tua

permulaan dan perkenalan

assalamualaikum, hi nama saya beby. terima kasih sudah mengunjungi blog ku ini. semoga mendapat manfaat darinya