Kamis, 06 Mei 2010

Gizi Ditentukan Sejak Belanja..!



Selain metode 4 sehat 5 sempurna, yang dicetuskan Prof. Poerwo Soedarmo,kita juga harus menerapkan KISS (Keep It Simple Student) yang dikemukakan Patrick Quillin PhD, untuk mempertahankan status gizi. Berikut beberapa prinsip dasarnya.

Pilih yang Busuk

- Saat berbelanja camkan bahwa harga mahal tidak menjamin mutu gizi. Selain itu, jangan terpikat pada kemasan atau iklan tapi pelajari kandungan gizinya. Ini satu cara agar kita terhindar dari kemungkinan membeli junk food.

- Sedapat mungkin, pilihlah bahan makanan alami. Makanan produk olahan biasanya sudah dimurnikan melalui refining process dengan penambahan bahan-bahan yang masih dipertanyakan manfaatnya.

- Upayakan mendapatkan jenis-jenis makanan menyehatkan seperti sayuran atau buah-buahan segar, biji-bijian atau sereal utuh, kacang-kacangan, daging rendah lemak (daging sapi kurus, ayam kampung, ikan), dan air bersih dari sumber tidak tercemar.

- Belilah produk buah yang dapat dikupas tetapi masih mengandung serat seperti semangka (bagian putihnya mengandung serat pektin ) atau jeruk yang bisa dimakan ampasnya (orange rind).

- Jika ingin mengonsumsi sayuran atau buah bersama kulitnya (apel, belimbing, jambu, peach) sebelumnya rendam dahulu selama lima menit dalam satu galon (lebih kurang 4 liter) air bersih suam-suam kuku, yang ke dalamnya sudah ditambahkan dua sendok makan cuka.

- Jangan membeli makanan yang tidak bisa membusuk atau bertunas. Bila bakteri dan ragi saja tidak menyukai makanan itu, maka sel tubuh kita juga tidak membutuhkannya.

Perlu Makanan Beragam

- Mengonsumsi makanan secara variatif akan mengurangi kemungkinan alergi atau keracunan makanan, karena kita dapat terhindar dari penumpukan satu zat tertentu yang bisa menjadi pemicunya

- Kurangi pula kebiasaan makan makanan yang banyak mengandung lemak, gula, garam , kolesterol, kafein, alkohol, dan bahan aditif.

- Menyantap makanan hewani yang diawetkan dengan pengasapan (daging asin, lidah asin), penjemuran (ikan asin), dan pemanggangan dapat membawa risiko karsinogenik karena terbentuknya senyawa nitrosamin dari penguraian protein hewani dalam makanan itu. Makanan yang digoreng dengan minyak jelantah juga mengandung nitrosamin.

- Ketika membeli sirup, perhatikan pula apakah mengandung zat pemanis sintetis seperti siklamat atau sakarin. Pemakaian zat pemanis sintetis ini dapat menghilangkan senyawa glukosa amino glikan (GAG), yang merupakan pelindung selaput lendir kandung kemih terhadap pengaruh air seni yang merugikan.

- Produk susu rendah lemak seperti yogurt mungkin bermanfaat bagi fungsi pencernaan selama Anda tidak memiliki riwayat alergi atau intoleransi terhadap laktosa.

Makan Sedikit Tapi Sering

Makan dalam porsi kecil tetapi sering juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner, diabetes, obesitas, dan keadaan emosi yang berubah-ubah. Tentu saja, yang perlu diperhatikan dalam ngemil yaitu memilih makanan yang memiliki nutrien dalam jumlah serta proporsi berimbang dan tidak mengandung kalori berlebihan. Ingat, minyak atau lemak dan berbagai jenis gula (sukrosa, fruktosa) bisa menjadi hidden calory dalam makanan camilan sehingga perlu kita batasi konsumsinya.

Bersihkan Peralatan Makan

Yang terakhir, dan tak kalah penting membersihkan alat-alat makan. Makanan sulit dicerna akan meninggalkan noda lengket pada piring atau panci. Sama halnya, jenis makanan seperti ini juga akan melekat dalam saluran cerna sehingga kurang baik bagi tubuh.

Tangan tidak dicuci bersih sebelum dan sesudah mempersiapkan makanan juga merupakan salah satu penyebab penyebaran infeksi saluran cerna. Kebiasaan memegang rambut , mengupil, menggaruk-garuk kulit, dan sebagainya juga dapat menularkan infeksi kepada makanan.

Pendeknya, dalam mengelola makanan bukan hanya bahan makanan yang harus diperhatikan kebersihannya, tetapi juga alat-alat makan dan kebersihan diri pengelolanya(anggraini lubis/dbs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar