Jumat, 02 Juli 2010

Amankah Deodoran Vagina?



Merasa terganggu dengan bau Miss V tak sedap? Banyak jalan untuk mengusir bau itu, tapi Anda perlu tahu cara mana yang paling aman untuk Miss V.

Selain rambut, Miss V juga mahkota wanita yang patut dijaga kebersihan, kesehatan, dan aromanya. Kalau seorang wanita tak memberi perhatian khusus untuk bagian intimnya ini, dampak lain akan ia rasakan, misal bau miss V tak sedap, penyakit sariawan vagina, rasa tidak percaya diri, dan sebagainya.

Salah satu pengusir bau Miss V tak sedap adalah deodoran vagina. Deodoran vagina adalah produk kebersihan yang dirancang untuk mengusir bau vagina. Produk ini biasanya ditemukan dalam bentuk semprotan, supositoria (lewat anus atau rektum), dan obat gosok atau seka. Begitu banyak produk deodoran vagina, pertanyaannya, amankah penggunaan produk ini untuk daerah kemaluan?

Dilansir Alternet, penggunaan deodoran vagina sebenarnya tidak disarankan. Produk ini tidak aman untuk digunakan di Miss V karena dapat menyebabkan infeksi. Juga bukan ide yang baik untuk menggunakan semua jenis douche atau semprotan pada Miss V.

Menjaga kebersihan & kesehatan

Secara alami, Miss V memiliki bau dan itu normal. Sebab, Miss V memiliki PH (tingkat keasaman) yang diatur oleh tubuh Anda untuk mencegah infeksi. Tak heran jika bau Miss V setiap wanita berbeda.

Pada usia pubertas, kebanyakan gadis remaja mengeluarkan noda kuning atau putih dari Miss V. Noda yang biasanya terlihat pada celana dalam ini adalah cairan normal yang membantu membersihkan dan melembapkan Miss V.

Miss V bisa dikatakan benar-benar sehat dan normal cairan tersebut berwarna putih dan tidak berbau. Debitnya akan meningkat dan menjadi sedikit "berserabut" (seperti putih telur) selama masa pertengahan siklus menstruasi.

Jika Anda merasa debit cairan tersebut cukup banyak, Anda bisa memakai panty liners atau panty shields. Selain itu, untuk menjaga debit cairan Miss V tetap normal, pastikan Anda mengenakan pakaian dalam berbahan katun (yang mampu menyerap kelembapan dan memungkinkan udara bersirkulasi).

Tip lainnya, mandi rutin setidaknya dua kali sehari atau sesuai kebutuhan, dan pastikan Anda membilas bersih area Miss V setelah buang air serta jangan lupa mengeringkannya, bisa dengan tisu. Jangan gunakan deodorized panty liners atau deodorant spray di daerah Miss V Anda!

Kalau debit cairan Miss V bertambah banyak, ini mungkin merupakan tanda bahwa Anda mengalami infeksi vagina. Segera tangani ke dokter kandungan (SpOG) atau dokter kulit dan kelamin (SpKK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar