Senin, 10 Mei 2010

Sempatkan Untuk Mendengar!




Ditulis oleh: Anne Ahira


Teman, Banyak orang bisa 'berkata', namun sedikit yang mau 'mendengar'.

Padahal jika kita mau kembali ke hukum alam, seharusnya kita harus lebih banyak mendengar daripada bicara. Bukankah Tuhan memberi kita dua telinga dan hanya satu mulut? :-)


Begitupun jika kita saksikan pada bayi yang baru lahir. Indra pendengaran
lebih dulu berfungsi daripada yang lainnya. Lalu, mengapa mendengar lebih
susah daripada berbicara?

Meski secara kasat mata mendengar adalah hal yang gampang, namun nyatanya
banyak orang yang lebih suka didengarkan daripada mendengarkan.

Mendengarkan merupakan bagian esensi yang menentukan komunikasi efektif.

Tanpa kemampuan mendengar yang bagus, biasanya akan muncul banyak masalah.

Yang sering terjadi, kita merasa bahwa kitalah yang paling benar. Kita tidak
tertarik untuk mendengarkan opini yang berbeda dan hanya tergantung pada cara
kita.

Selalu merasa benar, paling kompeten,dan tidak pernah melakukan kesalahan.
Duh... malaikat kali! :-)


Jika kita selalu merasa bahwa diri kita benar, dan cara kitalah yang paling
tepat, itu berarti kita tidak pernah mendengarkan.

Ide dan opini kita sangat sukar untuk diubah jika fakta tidak mendukung
keyakinan kita. Bahkan kalau ada fakta pun kita mungkin hanya akan sekedar
meliriknya saja.

Mungkin saat ini kita nyaman dengan cara kita, tapi untuk jangka waktu yg
panjang, orang-orang akan menolak dan membenci kita.

Jika kita mau mulai mendengarkan orang lain, maka suatu saat kita akan
menyadari kesalahan kita. Jawaban untuk mengatasi sifat ini adalah

mengasah skill mendengar aktif.


Mendengar tidak selalu dengan tutup mulut, tapi juga melibatkan partisipasi
aktif kita. Mendengar yang baik bukan berharap datangnya giliran berbicara.

Mendengar adalah komitmen untuk memahami pembicaraan dan perasaan lawan
bicara kita. Ini juga sebagai bentuk penghargaan bahwa apa yang orang lain
bicarakan adalah bermanfaat untuk kita. Pada saat yang sama kita juga bisa mengambil manfaat yang maksimal dari pembicaraan tersebut.

Seni mendengar dapat membangun sebuah relationship. Jika kita melakukannya
dengan baik, orang-orang akan tertarik dengan kita dan interaksi kita akan
semakin harmonis.

Berikut teknik mudah yang dapat dipraktekkan dengan sangat wajar untuk menjadi seorang pendengar yang baik :

1. Peliharalah kontak mata dengan baik.

Ini menunjukkan kepada lawan bicara tentang keterbukaan dan kesungguhan
kita

2. Condongkan tubuh ke depan.

Ini menunjukkan ketertarikan kita pada topik pembicaraan. Cara ini
juga akan mengingatkan kita untuk memiliki sudat pandang yang lain,
yaitu tidak hanya fokus pada diri kita.

3. Buat pertanyaan.

Ketika ada hal yang butuh klarifikasi atau ada informasi
baru yang perlu ki ta selidiki dari lawan bicara kita.

4. Buat selingan pembicaraan yang menarik. Hal ini bisa membuat
percakapan lebih hidup dan tidak monoton.

5. Cuplik atau ulang beberapa kata yang diucapkan oleh lawan bicara kita.

Ini menunjukkan bahwa kita memang mendengarkan dengan baik hingga hapal
beberapa cuplikan kata.

6. Buatlah komitmen untuk memahami
apa yang ia katakan, meskipun kita tidak suka atau marah. Dari sini kita akan
mengetahui nilai-nilai yang diterapkan lawan bicara kita, yang mungkin berbeda
dengan nilai yang kita terapkan.

Dengan berusaha untuk memahami, bisa jadi kita akan menemukan sudut pandang,
wawasan, persepsi atau kesadaran baru, yang tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya.

Seorang pendengar yang baik sebenarnya hampir sama menariknya dengan pembicara
yang baik. Jika kita selalu pada pola yang benar untuk jangka waktu tertentu,
maka suatu saat kita akan merasakan manfaatnya.

Prosesnya mungkin akan terasa lama dan menjemukan, tapi lama-kelamaan akan
terasa berharganya upaya yang telah kita lakukan. Kita akan merasa lebih
baik atas diri kita, hubungan kita, teman-teman kita, anak-anak kita,
maupun pekerjaan.

Kesimpulan: Jadilah pendengar yang baik, karena sifat ini bisa menjadi kunci untuk mengembangkan pikiran yang positif, dan merupakan salah satu tangga untuk mencapai kesuksesan! :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar